Jumat, 07 September 2012

Jujurku Pada Gerimis


Hai gerimis, akhirnya kau datang juga, di pagi mendung ini. Sudah lama sekali kau tidak mengunjungiku. Apa kabarmu? Sepertinya kau masih sama seperti terakhir kita bertemu. Gerimis, apa kau merindukanku? ku harap begitu. Gerimis, kalau boleh jujur, sebenarnya, aku tidak terlalu rindu padamu, maaf ya, aku merindukan orang lain. Gerimis, kamu tahu tidak? sejak beberapa hari lalu, aku selalu melihat angka" kembar dalam layar selulerku. Mereka bilang, ada seseorang yang merindukanku. Apa itu kau gerimis? Terjawab sudah tanyaku. Sebernarnya aku kecewa karena bukan lelaki itu yang merindukanku. Tapi tak apa lah.

Oia gerimis, apa kau datang bersama hujan dan badai? Kau mengundang mereka juga bersamamu? Ku harap jangan, karena jika mereka datang, akan semakin sulit bagiku untuk menatap lelaki itu dari jauh dengan jelas. Cukup tetes kecilmu saja yang menjadi tempatku bersembunyi. Kau mau membantuku kan gerimis?

Dan satu lagi gerimis. emm,, Kau tahu aku merindukannya. Bisakah aku menitipkan rindu ini padamu, tolong sampaikan padanya, bahwa aku rindu dirinya, aku rindu goresan tintanya, aku rindu kata-kata indahnya, dan aku ingin kau menyampaikan maafku padanya, karena aku hanya bisa diam saat berhadapan dengannya.

Gerimis, akankah kau datang lagi? bisakah kau datang nanti sore. Aku ingin bersembunyi di balikmu, menatapnya dalam diam. Bisakah? Bantu aku gerimis, kumohon,,,

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright Ribbon Story 2009. Powered by Blogger.Designed by Ezwpthemes .
Converted To Blogger Template by Anshul .